aku melukiskan matamu
ada teduh di sana, sejernih air mengalir
aku menemukan ikan menari-nari
sendu mendayu dalam hijaunya lumut.
bagai hembusan angin, hening menampar dedaun
mungkin, lebih lembut dari selembar sutera bidadari
tak lebih menutupi sekulit ari
namun, ada jarak yang tak mungkin kutujuketika pijakan hanyalah sebongkah cadas
tak mungkin terkikis meski oleh derasnya hujan
kau tetap berdiri membatu meski pada tebing yang pualam
pada jingganya hatimu
rembulan luruh ditelan purnama
bahkan sebelum senja menapak malam
pun telah terpagut janji mentari
jika malam datang menjemput pagi
aku masih akan tetap di sini
mewarnai hari dengan hijaunya telaga
hingga air tetap mengalir
memuara sunyi di sisi hatimu
1 Des 2011