KIDUNG SENJA

| | 0 komentar

detik jatuh di pelataran senja
memutar haluan
lalu kembali memuara sunyi
saat jingga melepas anggun biasnya

kulihat, di luar angin mengalun perlahan
menghantar wewangian tasbih
dari anak-anak gembala syariat
berbarengan menuju mimbar

ada gaduh di segumpal darahku
menyeru kelu pada dinding bisu
hiba mengadu di rinai harap
kian menghujam bumi yang diam

bila dimensi enggan kembali
maka luka adalah serangkain kidung Ibunda
luruh dari kaki-kaki langit
untuk akhirnya meresap di keningku

serupa inikah waktu?
mengeja usia di tiap buliran kalam Tuhan
kian tertatih
dalam kesendirian puja doa

_Kenanga_